Sabtu, 15 April 2017

Berita Tentang Perusahaan Lenovo

Apa yang ada di benak orang ketika mendengar nama Lenovo? Sebagian besar pasti membayangkan laptop. Tapi Lenovo yang sekarang rupanya tidak mau dikenal luas sebagai produsen PC semata. Mereka bahkan mencanangkan ambisi jadi rajanya teknologi.  "Kami memang dikenal sebagai perusahaan PC tapi ada lebih banyak hal dibandingkan itu. Ada transformasi besar di Lenovo dari perusahaan PC menjadi PC plus," kata Nick Reynolds, Chief Marketing Officer Asia Pacific Lenovo dalam wawancara khusus dengan detikINET.
Nick Reynolds (fyk/inet)
 "Kami adalah satu-satunya perusahaan yang memiliki produk smartphone di saku Anda sampai data center yang menjalankan cloud. Kami adalah perusahaan dengan diversifikasi dan ingin menjadi perusahaan teknologi nomor satu di Indonesia dan dunia," begitu kata pria berkebangsaan Australia itu. Lenovo memang terhitung agresif sehingga layak dikatakan kalau kiprahnya sudah jauh dari sekadar produsen PC. Perusahaan asal China ini terhitung gemar melakukan aksi akuisisi yang terbukti cukup sukses mengembangkan sayap bisnisnya. 

Contohnya saja pada sekitar satu dekade yang lalu, Lenovo membeli unit bisnis komputer PC IBM ThinkPad. Pembelian ini mujarab dan turut menjadikan Lenovo produsen PC terbesar dunia saat ini.  Tahun lalu, Lenovo membeli unit bisnis server low end dari IBM senilai USD 2,3 miliar. Dan juga belum lama ini, Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dengan mahar USD 2,9 miliar. Maka, Lenovo kini memiliki beberapa bidang bisnis utama, PC, smartphone, tablet dan server. Transformasi Lenovo ditandai dengan perubahan desain logo dan slogan yang telah mereka perkenalkan di Indonesia. Logo yang diklaim Nick segar dan atraktif. Menurutnya, memang sudah saatnya Lenovo mengganti logo yang sudah terasa usang. Karena Lenovo bukan yang dulu lagi. "Logo yang lama usianya sudah 10 tahun, dibuat dulu ketika mengakuisisi divisi PC IBM. Padahal perusahaan ini sudah bertransformasi, sudah bukan perusahaan yang sama seperti lima atau dua tahun yang lampau. Sudah sangat berbeda," imbuh Nick yang pernah bekerja di Apple ini. 

Tak hanya logo, kalimat slogan baru pun didengungkan Lenovo. Bunyinya adalah Never Stand Still atau kalau diterjemahkan, tidak pernah diam. Nick mengatakan kalau dengan slogan baru itu, Lenovo akan terus berinovasi di bisnis teknologi yang digelutinya. Perubahan logo ini juga seiring dengan upaya Lenovo agar menjadi brand yang kesannya keren, khususnya pada generasi anak muda. Bukan hanya di sektor PC, tapi juga di smartphone yang kini kian melonjak popularitasnya. "Kami harus menjadi relevan. Riset kami di Indonesia mengungkap kalau Lenovo adalah brand yang berkualitas dan menyediakan good value, brand yang mereka percaya. Tapi kami juga ingin menjadi brand yang cool," jelas Nick. Generasi muda atau disebut generasi milenial yang usianya 18 sampai 24 tahun pun dianggap krusial bagi masa depan Lenovo. Maka tak mengherankan jika mereka menggeber kampanye marketing besar-besaran untuk segmen ini, antara lain lewat media sosial. "Mereka ini menggunakan ponsel dan tablet sepanjang waktu. Generasi muda ini sangat penting, kami harus menjadi relevan bagi mereka," tambah Nick.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar